Pencipta Spyware Loverspy versus Publik Amerika Serikat

Salah satu ancaman yang tidak kalah bahaya dari worm dan virus adalah spyware.Penyebaran  
spyware juga menjadi tindakan mengganggu yang tergolong dalam aksi cybercrime.
Adalah Carlos Enrique Perez Melara, pencipta sekaligus penyebar program spyware 
yang diberi nama Loverspy. Seperti halnya spyware, Loverspy mampu menyusupi sistem 
jaringan komputer untuk kemudian menyerap semua informasi yang ada di dalamnya, sesuai
dengan kata “spy” alias mata-mata yang 
terkandung di dalamnya.
Spyware bersembunyi di balik sebuah peranti lunak bernama Loverspy yang dibuat dan 
dipasarkan oleh Perez. Para pembeli yang membayar sejumlah 89 dolar AS melalui situs akan 
terhubung langsung ke komputer Perez di San Diego. Pembeli bisa mengakses area “member” 
untuk memilih menu yakni kartu ucapan elektronik. Kartu ini bisa dikirimkan ke lima alamat  
email yang berbeda. 
Member bisa memilih apakah ia mau mengirim dengan menggunakan alamat emailnya sendiri 
atau alamat palsu.
Sekali email berisi kartu ucapan ini dibuka oleh penerima, maka otomatis program Loverspy 
terinstal ke komputernya. 
Sejak itulah segala aktivitas yang dilakukan di komputer itu mulai dari mengirim dan menerima email, membuka situs bahkan juga password dan username yang diketikkan pemilik komputer akan 
terekam oleh Loverspy. Semua informasi pribadi ini terkirim ke komputer Perez dan pembeli Loverspy.
Lebih parah lagi, Loverspy memungkinkan pengirimnya untuk memerintah komputer korban, seperti menghapus pesan, mengubah akses, password dan banyak lagi. 
Bahkan juga mengakses kamera web yang terkoneksi dengan komputer sang korban.
Tidak main-main, ada lebih dari 1000 pembeli Loverspy di AS saja. 
Mereka ini menggunakan Loverspy untuk memata-matai para korban yang diperkirakan tak kurang 
dari 2000 user. Untung sejak Oktober 2003 aksi brutal ini dihentikan oleh aparat kepolisian Amerika Serikat.
Perez dijerat berbagai sanksi pelanggaran mulai dari menciptakan peranti yang melanggar hukum, 
mengirim program dalam bentuk kartu ucapan palsu, mengiklankan program terlarang itu, 
mengiklankan kegunaan buruk dari program itu, mengakses saluran pribadi orang lain, 
menyusup ke sistem komunikasi tanpa izin, dan mengakses data di komputer orang tanpa 
diketahui pemiliknya. 
Masing-masing pelanggaran itu dituntut hukuman penjara maksimum lima tahun dan denda 
250.000 dolar AS per pelanggaran.
Selain Perez, ditahan pula empat orang pengguna Loverspy yaitu John J. Gannitto dari Laguna 
Beach, Kevin B. Powell dari Long Beach, Laura Selway dari Irvine, dan Cheryl Ann Young dari 
Ashland. Tidak separah Perez, mereka hanya dikenai sanksi terhadap pelanggaran melakukan akses terhadap komunikasi elektronik orang lain secara ilegal. 
Kasus Perez ini adalah pertama kalinya pembuat spyware ditangkap dan diajukan ke pengadilan. 
Yang menakjubkan, adalah seorang Perez dikenai bermacam sanksi seperti:
Count 1: Manufacturing a Surreptitious Interception Device 3 Title 18, United States Code, 
Section 2512(1)(b)
Count 2: Sending a Surreptitious Interception Device Title 18, United States Code, 
Section 2512(1)(a)
Count 3: Advertising a Surreptitious Interception Device Title 18, United States Code, 
Section 2512(1)(c)(i)
Count 4: Advertising a Surreptitious Interception Device Title 18, United States Code, 
Section 2512(1)(c)(ii)
Counts 5-14: Unlawfully Intercepting Electronic Communications Title 18, United States Code, 
Section 2511(1)(a)
Counts 15-24: Communications Title 18, United States Code, Section 2511(1)(c)
Counts 25-35: Unauthorized Access to Protected Computers for Financial Gain Title 18, 
United States Code, Section 1030 (a)(2)(C) and (c)(2)(B)(I)


Sumber : http://artikelcybercrime.blogspot.com/2011/11/kasus-kasus-cybercrime-dunia.html


Dari artikel di atas ini termasuk ke dalam jenis cybercrame : Cyber Sabotage and Extortion 
Saran:  
Menurut saya hukuman yang diberikan oleh Perez atau dengan nama lengkapnya Carlos Enrique 
Perez Melara sesai dengan apa yang dilakukannya. Dan untuk para korban setidaknya lebih waspada 
lagi terhadap @mail yang tidak di kenal.Sekaligus selalu upgrade antivirusnya dengan yang lebih baru.

0 comments:

Post a Comment